Tentang Kota Medan
Mengenal Kota Medan
Sebagai ibukota dari Propinsi Sumatra Utara dan kota terbesar
ketiga di Indonesia, Medan merupakan campuran yang sempurna dari
beberapa suku dan budaya, karena di kota ini didapati beberapa suku,
suku Aceh, suku Padang, suku Melayu dan suku Batak. Demikian pula
keturunan Cina banyak berdiam di kota ini sejak zaman Belanda,
menyebabkan kota ini semakin kaya dengan budayanya.
Terdapat dua musim di Medan, Musim Hujan dan Musim Kemarau. Dari bulan November sampai bulan Mei adalah Musim Hujan, sedangkan dari bulan Mei sampai Oktober adalah Musim Kemarau. Medan dapat dicapai dengan mudah dengan pengangkutan udara. Di airport Polonia penerbangan internasional rutin mendarat setiap hari.
Terdapat juga pengangkutan kereta api ke kota-kota di sekitar Medan dan Sumatra Utara.
Di Medan, terdapat beberapa tempat menarik bagi para turis. Misalnya Istana Maimoon, Mesjid Raya dengan arsitekturnya yang unik, Museum Sumatra Utara, Pusat Kesawan, Peternakan Buaya, Kebun Binatang Medan, bangunan antik yang indah Balai Kota dan Kantor Pos Pusat, Menara Air dan sebagainya.
Salah satu bangunan yang paling menarik di kota ini adalah Istana Maimoon, istana antik yang dibangun pada tahun 1886. Walaupun sekarang menjadi museum, Istana ini adalah bekas istana resmi Kesultanan Deli. Mesjid Raya yang indah dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1906. Dengan atap berwarna hitam dan berbentuk kubahan yang indah, mesjid ini kelihatan sangat unik dan menarik. Mesjid ini juga merupakan salah satu contoh bangunan dengan gaya Moor. Kebanyakan bahan bangunan mesjid ini pada waktu itu diimpor dari luar. Bahan kaca di mesjid ini pada waktu itu diimpor dari Cina, lampu kristalnya berasal dari Amsterdam dan marmer yang digunakan berasal dari Itali.
Di Musium Militer di Medan didapati banyak koleksi senjata antik yang digunakan pada waktu zaman perang kemerdekaan. Musium ini sangat menarik untuk dikunjungi bagi siapa saja yang menaruh minat pada sejarah perang kemerdekaan. Peternakan buaya di Medan adalah yang terbesar di daerah ini, di sini dapat pula disaksikan proses sebuah telur buaya menetas. Ada sekitar dua ribu jenis buaya yang dapat dilihat di peternakan ini. Pengunjung yang tertarik akan proses kehidupan suatu bentuk makhluk akan mendapatkan pengalaman yang berharga dengan mengunjungi tempat ini.
Daerah pertokoan Kesawan diperbaharui di tahun 2002. Di sini sekarang terdapat pusat restoran open air yang terbaru di Medan. Pertokoan Kesawan didirikan pada zaman Belanda dan di sini masih terdapat beberapa bangunan lama yang cukup menarik.
Danau Toba terdapat tidak jauh dari kota Medan, sekitar 2
jam perjalanan dengan kendaraan. Danau ini merupakan danau yang indah
dan terbesar di Asia Tenggara, karena itu merupakan tempat favorit para
turis. Danau Toba konon terbentuk setelah meletusnya sebuah gunung
vulkanik raksasa kuno. Kawah gunung ini konon menjadi Danau Toba
sekarang ini. Di tepi danau ini terdapat Kota Parapat, yang memiliki
hotel dan villa-villa penginapan. Bangunan tempat Kantor Pengadilan
Tinggi dan Bank Indonesia di kota Medan adalah salah satu contoh
bangunan dengan gaya arsitek Eropah.
Sejarah kota Medan juga amat menarik. Pada zaman Belanda, Medan
masih merupakan daerah kekuasaan Sultan Deli. Suku Melayu yang ada di
Indonesia berasal dari kota Medan dan daerah sekitarnya. Suku ini
memiliki banyak kesamaan budaya dengan bangsa Melayu di tanah Malaysia sekarang, karena berasal dari rumpun yang sama.
Medan banyak dikunjungi para turis dari seluruh dunia.
Para turis yang mengunjungi Indonesia umumnya akan mengunjungi kota
Medan paling tidak sekali. Keragaman budaya dari tempat ini merupakan
daya tarik yang utama. Beraneka macam suku terlihat di kota ini,
campuran berbagai budaya yang terlihat di sini, dan perkembangan dari
beraneka seni menjadikan tempat ini kaya akan kasliannya. Hutan
tropisnya, sawah dan padi, danau vulkanik yang misterius dan pantai yang
eksotis menambah menarik tempat ini. Ini adalah sebab mengapa Medan
amat popular bagi para turis.
0 komentar:
Posting Komentar